IMG-LOGO
PROGRAM KKN UGM 2025 DI DESA SUDIMORO

KKN-PPM UGM Hidupkan Semangat Ekowisata dan Ecomuseum di Sudimoro

Create By Ahmad Solikhin 13 August 2025 58 Views
IMG

Sudimoro, desa kecil yang terletak di lereng Gunung Merapi, mulai menata langkah untuk tumbuh sebagai desa wisata berkelanjutan. Potensi alamnya yang memukau serta semangat masyarakatnya dalam menjaga lingkungan menjadi modal kuat untuk mengembangkan pariwisata yang tidak hanya indah, tetapi juga bertanggung jawab. Langkah awal menuju visi tersebut diwujudkan melalui dua program utama: Sosialisasi Kampung Wisata Berbasis Konservasi dan Sudimoro Heritage Alive: Sosialisasi Ecomuseum Berbasis Tradisi Lokal.

Kedua kegiatan ini digelar di Water Park Tirtoredjo, lokasi yang dipilih karena representatif sebagai ruang dialog terbuka. Program pertama menghadirkan Bapak Khusnul Bayu Aji, S.Par., M.Arch., dosen pariwisata sekaligus praktisi konservasi, yang menekankan pentingnya membangun desa wisata yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga menjaga keberlangsungan ekologi dan melibatkan masyarakat lokal sebagai pelaku utama.

Melalui paparannya, Bapak Khusnul memperkenalkan konsep ekowisata sebagai strategi pembangunan yang mengakar pada pelestarian. Alih-alih menjadi penonton, masyarakat diajak menjadi aktor dari proses wisata itu sendiri, mulai dari perencanaan hingga pengelolaan. Gagasan ini disambut baik, terlihat dari partisipasi aktif warga dalam diskusi, termasuk gagasan untuk membuat wisata edukasi berbasis kebun serta petik buah salak.

Sementara itu, dalam program kedua yang bertajuk Sudimoro Heritage Alive, konsep ecomuseum diperkenalkan oleh Dra. Djaliati Sri Nugrahani, M.A., pensiunan dosen Arkeologi yang telah lama berkecimpung dalam pelestarian budaya lokal. Ecomuseum, menurutnya, tidak harus berbentuk bangunan, melainkan bisa berupa cerita rakyat, alat pertanian kuno, atau upacara adat yang terus hidup di tengah masyarakat.

Melalui sesi pemetaan partisipatif, perwakilan komunitas lokal seperti BUMDes mencatat berbagai elemen khas Sudimoro yang layak diangkat sebagai identitas desa. Kegiatan ini menjadi momen reflektif yang menyadarkan warga bahwa nilai-nilai lokal yang selama ini dianggap biasa, ternyata memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata.

Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang kami jalani, kami menyadari bahwa dua program sederhana yang kami bawa tentu belum mampu menyelesaikan seluruh tantangan yang dihadapi Sudimoro. Tapi kami percaya, perubahan yang bermakna sering kali dimulai dari hal-hal kecil: duduk bersama warga, membuka ruang diskusi, mendengarkan cerita, serta memperkenalkan cara pandang baru. Kami tidak datang membawa solusi instan, melainkan membawa semangat untuk belajar dan tumbuh bersama masyarakat.

Kami tahu perjalanan ini masih panjang. Tapi kami juga percaya bahwa keberlanjutan dibangun dari kesadaran yang ditumbuhkan perlahan, dari proses yang melibatkan semua pihak secara inklusif. Harapan kami, setelah kegiatan ini selesai, warga Sudimoro, terutama generasi mudanya tetap menjaga semangat ini. Bahwa potensi tidak cukup untuk dikenal, tapi harus dirawat dan dirangkai menjadi cerita yang menarik, bukan hanya untuk wisatawan, tetapi terlebih untuk anak-anak muda desa itu sendiri.

Karena desa bisa tumbuh bukan karena dilihat oleh dunia, tetapi karena warganya sendiri memilih untuk melihat dan merawat potensinya.

Oleh: KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2025